“Hi.itu kan 
“Iya,padahal baru tadi  pagi dikubur.”
“Dia kembali.”
Semua yang tahlil di  rumah Usman terkejut,bercampur takut menyaksikan kehadiran Usman yang  baru tadi pagi dikebumikan.
“Aku ini Usman suamimu aku belum mati.Belum!”jelas Usman pada  istrinya yang menangis memeluk kedua putrinya.
“Mas Usman”
“Sungguh…aku ini bukan  hantu.”
Istri dan anaknya mendekati Usman lalu, memeluknya dengan  penuh haru.Semua warga satu persatu juga mendekat.Usman menceritakan  semua perihalnya.
                                                 ***
Usman telah berusaha keras untuk memperbaiki kehidupanya yang  serba kurang.Sedangkan dia termasuk pengangguran berat.Karena Togel lagi  merambah,Usman pun tergiur dengan judi itu.
Untuk angka yang jitu,maka dia pergi bertapa kesuatu tempat  yang sunyi yang tidak jauh dari rumahnya.Tepatnya didekat pohon beringin  di pinggir Sungai Tuntang.
Malam tiba.Dia duduk ditempat itu.Usman mengharap wangsit  dari penunggu  Beringin itu.
“Mbah pohon,nomor berapa kira-kira Mbah”pintanya pada Mbah  pohon.Sesosok makhluk besar bermata menjembul keluar dan tanduk  didahinya,menghampiri Usman.
“Rasakan ini “ucap makhluk itu menghampirkan pecut api  ketubuhnya.
“Aduh…!”
“Pergi kamu. “
“Aduh perih. “
Makhluk itu lenyap  meninggalkan Usman yang tengah merintih kesakitan.
“Awas….!Nanti aku  kembali!” bentaknya begitu marah.
“Kenapa mahluk itu memecutku?” 
Karena hari sudah mulai  pagi, dia beranjak dari tempat itu. Bajunya tersobek-sobek oleh lesatan  mahluk itu. Tubuh Usman memar. 
Lukanya menyala-nyala seperti mengeluarkan radiasi api.  Dengan jalan yang tertatih-tatih Usman pulang ke rumahnya. 
“Kenapa mas ini?” ucap  Rizka istri Usman memeganginya. 
“Sudahlah ini luka  biasa.”
“Tapi mas.” 
Tiga hari kemudian usman  meninggal.Teman-teman Usman selalu dihantui arwah Usman yang minta  tolong.Kata Ki Joko Bodo arwahnya Usman  dibelenggu oleh mahluk halus  yang pernah mencambuk Usman.
“Kau harus ikut denganku!”
“jangan…. Aku tidak  mau.”
“Diam kau…!”   
  Dia dibawa di suatu  tempat yang asing baginya.Begitu gersang dan lapang.
“Heh…dimana aku ini ? bukanakah aku sudah mati “ ujar Usman  penasaran.
Makhluk itu menyeretnya kesuatu  ruangan.
“Ayo ikut…!”
“Kemana?”
“Tapi”
“Diam dan kerjakan  seperti yang lain!”
Diruangan yang lumayan luas dibatasi jeruji besi itu semua  orang bekerja rodi tanpa henti.dengan diawasi makhluk mengerikan.
“Kenapa semua membisu?mereka ini manusia bukan?” tanya Usman  mengerutkan keningnya.Heran semuanya hanya fokus pada pekerjaanya  masing-masing.
“Heh…manusia !kerja yang betul,jangan minta angka judi kepada   bangsa kami,kau tak layak !” Dia memukul Usman dengan cakarnya.Begitu  kerasnya hantaman itu sampai dia terlempar jauh entah kemana.
Tak lama, dari atas onggokan tanah yang masih merah itu  muncul sepasang tangan. Mengangkat tubuh Usman ynag begitu berat.Dia  dorong tanah samapai tubuhnya keluar.Usman menyembul seperti biji  kecambah tumbuh.
“Aku kembali”
Usman menuju kerumah dengan kain  kafan dengan bekas cakaran yang melekat ditubuhnya.Dia berlari dan  terus  berlari.
***
   “begitulah”
“Syukurlah mas bisa  melepaskan diri”
“Aku berjanji bekerja yang halal “
Usman sanagat bahagia  diberi kesempatan kedua oleh Allah SWT.
Semua orang beranjak pulang.Mereka  semakin menambah keyakinan dan tauhidnya begitupun Usman dan keluarga.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar